ALJABAR BOOLEAN - MATDIS


ALJABAR BOOLEAN


Pengertian Aljabar Boolean dan Hukumnya


Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.
Tujuan pembelajaran

  1. Mengetahui defenisi dan teorema serta contoh dari Aljabar Boole.
  2. Mengenal bentuk normal Disjunctive, rangkaian saklar, pernyataan Boole Minimal dan Peta Karnaugh.
Definisi Aljabar Boolean
Misalkan terdapat
-         Dua operator biner: + dan ×
-         Sebuah operator uner: ’.
-         B : himpunan yang didefinisikan pada operator +, ×, dan ’
-         0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.

Tupel

                   (B, +, ×, ’)
disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c Î B berlaku aksioma-aksioma atau postulat Huntington berikut:
1. Closure:    (i)  a + b Î B   

                     (ii) a × b Î B     



2. Identitas:   (i)  a + 0 = a

                     (ii) a × 1 = a

                    

3. Komutatif: (i)  a + b = b + a

                                (ii)  a × b = b . a



4. Distributif: (i)   a × (b + c) = (a × b) + (a × c)

                                 (ii)  a + (b × c) = (a + b) × (a + c)

                    

5. Komplemen[1]:  (i)  a + a’ = 1

                                         (ii)  a × a’ = 0


Untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:

  1. Elemen-elemen himpunan B,

  2. Kaidah operasi untuk operator biner dan

       operator uner,

  3. Memenuhi postulat Huntington.




 
Aljabar Boolean Dua-Nilai

Aljabar Boolean dua-nilai:
-         B = {0, 1}
-         operator biner, + dan ×
-         operator uner, ’
-         Kaidah untuk operator biner dan operator uner:


Cek apakah memenuhi postulat Huntington:

1.    Closure :  jelas berlaku

2.    Identitas: jelas berlaku karena dari tabel dapat kita lihat bahwa:

(i)  0 + 1 = 1 + 0 = 1

(ii) 1 × 0  = 0 × 1 = 0

3.    Komutatif:  jelas berlaku dengan melihat simetri tabel operator biner.

4.    Distributif: (i) a × (b + c) = (a × b) + (a × c) dapat ditunjukkan benar  dari tabel operator biner di atas  dengan membentuk tabel kebenaran:

(ii) Hukum distributif a + (b × c) = (a + b) × (a + c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).

5.    Komplemen: jelas berlaku karena Tabel 7.3 memperlihatkan bahwa:
    (i)  a + a‘ = 1, karena 0 + 0’= 0 + 1 = 1 dan 1 + 1’= 1 + 0 = 1
    (ii) a × a’ = 0, karena 0 × 0’= 0 × 1 = 0 dan 1 × 1’ = 1 × 0 = 0 

Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-sama dengan operator biner + dan × operator komplemen ‘ merupakan aljabar Boolean.
           Ekspresi Boolean 
  • ·    Misalkan (B, +, ×, ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, ×, ’) adalah:
       (i)   setiap elemen di dalam B,
       (ii)  setiap peubah,
 (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 × e2, e1’ adalah ekspresi Boolean
Contoh:  0
                   1
                   a
                   b
                   a + b
                   a × b
                   a× (b + c)
                   a × b’ + a × b × c’ + b’, dan sebagainya


Contoh. Perlihatkan bahwa a + ab = a + b .
Penyelesaian:
(ii) Hukum distributif a + (b × c) = (a + b) × (a + c) dapat ditunjukkan benar dengan membuat tabel kebenaran dengan cara yang sama seperti (i).

5.    Komplemen: jelas berlaku karena Tabel 7.3 memperlihatkan bahwa:
    (i)  a + a‘ = 1, karena 0 + 0’= 0 + 1 = 1 dan 1 + 1’= 1 + 0 = 1
    (ii) a × a’ = 0, karena 0 × 0’= 0 × 1 = 0 dan 1 × 1’ = 1 × 0 = 0 

Karena kelima postulat Huntington dipenuhi, maka terbukti bahwa B = {0, 1} bersama-sama dengan operator biner + dan × operator komplemen ‘ merupakan aljabar Boolean.
           Ekspresi Boolean 

  • ·    Misalkan (B, +, ×, ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, ×, ’) adalah:
       (i)   setiap elemen di dalam B,
       (ii)  setiap peubah,
 (iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 × e2, e1’ adalah ekspresi Boolean
Contoh:  0
                   1
                   a
                   b
                   a + b
                   a × b
                   a× (b + c)
                   a × b’ + a × b × c’ + b’, dan sebagainya


Contoh. Perlihatkan bahwa a + ab = a + b .
Penyelesaian:
       Perjanjian: tanda titik (×) dapat dihilangkan dari penulisan ekspresi Boolean, kecuali jika ada penekanan:

(i)           a(b + c) = ab + ac

(ii)                       a + bc = (a + b) (a + c)

(iii)                    a × 0 , bukan a0

·       Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +,  ×, dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti

                   ×   dengan  +

          +  dengan  ×

                   0  dengan  1

          1  dengan  0

dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh. 

(i)   (a × 1)(0 + a’) = 0  dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1

(ii)  a(a‘ + b) = ab       dualnya a + ab = a + b

Hukum-hukum Aljabar Boolean
      1.  Hukum identitas:
           (i)    a + 0 = a
           (ii)  a × 1 = a

2.  Hukum idempoten:
             (i)   a + a = a
             (ii)  a × a = a

3.  Hukum komplemen:
            (i)    a + a’ = 1
            (ii)  aa’ = 0

4.  Hukum dominansi:
             (i)    a × 0  = 0
             (ii)   a + 1 = 1

5.  Hukum involusi:
            (i) (a’)’ = a

6.  Hukum penyerapan:
           (i)    a + ab = a
           (ii)  a(a + b) = a

7.  Hukum komutatif:
             (i)    a + b = b + a
             (ii)   ab = ba

8.  Hukum asosiatif:
             (i)    a + (b + c) = (a + b) + c
             (ii)   a (b c) = (a b) c

       9.  Hukum distributif:
             (i) a + (b c) = (a + b) (a + c)                              
             (ii) a (b + c) = a b + a c

10.    Hukum De Morgan:
                 (i) (a + b)’ = ab
                 (ii) (ab)’ = a’ + b

11.           Hukum 0/1
        (i)   0’ = 1
              (ii)  1’ = 0


Contoh 7.3. Buktikan (i) a + ab = a + b   dan   (ii) a(a’ + b) = ab
Penyelesaian:

          (i)      a + ab       = (a + ab) + ab           (Penyerapan)

                             = a + (ab + ab)           (Asosiatif)

                             = a + (a + a’)b             (Distributif)

                             = a + 1 · b                    (Komplemen)

                             = a + b                          (Identitas)

(ii) adalah dual dari (i)
Fungsi Boolean

·       Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai

                   f : Bn ® B

yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.

·       Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.



·       Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah

f(x, y, z) = xyz + xy + yz



Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3

(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.

Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
               sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1  

·     
Contoh.  Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:

1.    f(x) = x

2.    f(x, y) = xy + xy’+ y

3.    f(x, y) = x y

4.    f(x, y) = (x + y)’

5.    f(x, y, z) = xyz’                                                                                                 



·       Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk komplemennya, disebut literal.



Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah literal, yaitu x, y, dan z’.

 
Contoh. Diketahui fungsi Booelan f(x, y, z) = xy z’, nyatakan h dalam tabel kebenaran.

Penyelesaian:
x
y
z
f(x, y, z) = xy z
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0

 Komplemen Fungsi
1.    Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan
Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2, adalah                 
Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz’ + yz), maka
    f ’(x, y, z)  = (x(yz’ + yz))’
                           =  x’ + (yz’ + yz)’
                           =  x’ + (yz’)’ (yz)’
                       =  x’ + (y + z) (y’ + z’)
2.    Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas.
Tentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut.
Contoh. Misalkan f(x, y, z) = x(yz’ + yz), maka
dual dari  f:                                      x + (y’ + z’) (y + z)
komplemenkan tiap literalnya:     x’ + (y + z) (y’ + z’) = f ’          
Jadi, f ‘(x, y, z) = x’ + (y + z)(y’ + z’)
          
          Bentuk Kanonik


·       Ada dua macam bentuk kanonik:
1.    Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
2.    Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)

Contoh:          1.  f(x, y, z) = xyz + xyz’ + xyz  à SOP
          Setiap suku (term) disebut minter
   2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
         (x’ + y + z’)(x’ + y’ + zà POS
Setiap suku (term) disebut maxterm
·       Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap



Minterm
Maxterm
x
y
Suku
Lambang
Suku
Lambang
0
0
1
1
0
1
0
1
xy
xy
xy
x y
m0
m1
m2
m3
x + y
x + y
x’ + y
x’ + y
M0
M1
M2
M3










Minterm
Maxterm
x
y
z
Suku
Lambang
Suku
Lambang
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
xyz
xyz
xy z
xy z
x yz
x yz
x y z
x y z
m0
m1
m2
m3
m4
m5
m6
m7
x + y + z
 x + y + z
x + y’+z
x + y’+z
x’+ y + z
x’+ y + z
x’+ y’+ z
x’+ y’+ z
M0
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7


Contoh 7.10. Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan POS.

     Tabel 7.10
x
y
z
f(x, y, z)
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
Penyelesaian:
(a)   SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik SOP adalah
f(x, y, z) =  xyz + xyz’ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),                  

f(x, y, z) =  m1 + m4 + m7 = å (1, 4, 7)
(b) POS 
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah 000, 010,  011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik POS adalah
 f(x, y, z)  =  (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)
   (x’+ y + z’)(x’+ y’+ z        
      atau dalam bentuk lain,               
                  f(x, y, z) =  M0 M2 M3 M5 M6 = Õ(0, 2, 3, 5, 6)


Contoh 7.11. Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + yz dalam bentuk kanonik SOP dan POS.
Penyelesaian:
     (a) SOP
     x  = x(y + y’)
         = xy + xy
         = xy (z + z’) + xy’(z + z’)
         = xyz + xyz’ + xyz + xyz
     yz = yz (x + x’)
           = xy’z + x’y’z
     Jadi  f(x, y, z)   = x + yz
                                  = xyz + xyz’ + xyz + xyz’ + xyz + xyz
                                  = xyz + xyz’ + xyz + xyz’ + xyz               
       atau  f(x, y, z)   = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 = S (1,4,5,6,7)
b) POS
          f(x, y, z) = x + yz
                        = (x + y’)(x + z)
          x + y’ = x + y’ + zz
                    = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)
          x + z = x + z + yy
                  = (x + y + z)(x + y’ + z)
          Jadi, f(x, y, z) = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x + y + z)(x + y’ + z)
                            = (x + y  + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
          atau f(x, y, z) = M0M2M3 = Õ(0, 2, 3)

Konversi Antar Bentuk Kanonik

Misalkan

f(x, y, z)      = S (1, 4, 5, 6, 7)

dan f ’adalah fungsi komplemen dari f,

f ’(x, y, z) = S (0, 2, 3)  = m0+ m2 + m3

Dengan menggunakan hukum De Morgan, kita dapat memperoleh fungsi f dalam bentuk POS:

    f ’(x, y, z)  = (f ’(x, y, z))’ = (m0 + m2 + m3)’

                       = m0’ . m2’ . m3

                     = (xyz’)’ (xy z’)’ (xy z)’

         = (x + y + z) (x + y’ + z) (x + y’ + z’)

            = M0 M2 M3

            = Õ (0,2,3)

Jadi,  f(x, y, z) = S (1, 4, 5, 6, 7) = Õ (0,2,3).



Kesimpulan: mj’ = Mj

Contoh.  Nyatakan

 f(x, y, z)= Õ (0, 2, 4, 5) dan

g(w, x, y, z) = S(1, 2, 5, 6, 10, 15)

dalam bentuk SOP.

Penyelesaian:

          f(x, y, z)      = S (1, 3, 6, 7)              

        g(w, x, y, z)= Õ (0, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14)

Contoh. Carilah bentuk kanonik SOP dan POS dari f(x, y, z) = y’ + xy + x’yz’

Penyelesaian:

(a) SOP

f(x, y, z) = y’ + xy + xyz

                       = y’ (x + x’) (z + z’) + xy (z + z’) + xyz

             = (xy’ + xy’) (z + z’) + xyz + xyz’ + xyz

                       = xyz + xyz’ + xyz + xyz’ + xyz + xyz’ + xyz

atau f(x, y, z) = m0+ m1 + m2+ m4+ m5+ m6+ m7        

(b) POS

          f(x, y, z)  = M3 = x + y’ + z’     

Bentuk Baku

  Tidak harus mengandung literal yang lengkap.

  Contohnya,

 f(x, y, z) = y’ + xy + xyz                (bentuk baku SOP)

f(x, y, z) = x(y’ + z)(x’ + y + z’)     (bentuk baku  POS)

Aplikasi Aljabar Boolean

 
 





 




1.     Penyederhanaan Secara Aljabar

Contoh:

1.    f(x, y) = x + xy

      = (x + x’)(x + y)

 = 1 × (x + y )

 = x + y



2.    f(x, y, z) = xyz + xyz + xy

 = xz(y’ + y) + xy

 = xz + xz



3.    f(x, y, z) = xy + xz + yz  = xy + xz + yz(x + x’)

   = xy + xz + xyz + xyz

   = xy(1 + z) + xz(1 + y) = xy + xz

2.     Peta Karnaugh

3.     a.  Peta Karnaugh dengan dua peubah

4.                                                                 y

5.                                                                          0          1


m0
m1
x   0
xy
xy

m2
m3
xy
xy

6.      

7.      

8.     b. Peta dengan tiga peubah









yz
00

01

11

10

m0
m1
m3
m2

x   0                     
xyz
xyz
xyz
xyz

m4
m5
m7
m6

1                    
xyz
xyz
xyz
xyz

Contoh. Diberikan tabel kebenaran, gambarkan Peta Karnaugh.



x
y
z
f(x, y, z)


0
0
0
0


0
0
1
0


0
1
0
1


0
1
1
0


1
0
0
0


1
0
1
0


1
1
0
1


1
1
1
1








yz
00

01

11

10
x  0
0
0
0
1
1
0
0
1
1








b. Peta dengan empat peubah









yz
00

01

11

10

m0
m1
m3
m2
  wx  00
wxyz
wxyz
wxyz
wxyz

m4
m5
m7
m6

01                     
wxyz
wxyz
wxyz
wxyz

m12
m13
m15
m14

11
wxyz
wxyz
wxyz
wxyz

m8
m9
m11
m10

10
wxyz
wxyz
wxyz
wxyz

Contoh. Diberikan tabel kebenaran, gambarkan Peta Karnaugh.



w
x
y
z
f(w, x, y, z)

0
0
0
0
0


0
0
0
1
1


0
0
1
0
0


0
0
1
1
0


0
1
0
0
0


0
1
0
1
0


0
1
1
0
1


0
1
1
1
1


1
0
0
0
0


1
0
0
1
0


1
0
1
0
0


1
0
1
1
0


1
1
0
0
0


1
1
0
1
0


1
1
1
0
1


1
1
1
1
0








yz
00

01

11

10
wx      00
0
1
0
1
01
0
0
1
1
11
0
0
0
1
10
0
0
0
0



Teknik Minimisasi Fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh




1. Pasangan: dua buah 1 yang bertetangga




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
0
0
0
11
0
0
1
1
10
0
0
0
0





Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz

Hasil Penyederhanaan:     f(w, x, y, z) = wxy



Bukti secara aljabar:



                        f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz

                                            = wxy(z + z’)

                                            = wxy(1)

                                            = wxy

2. Kuad: empat buah 1 yang bertetangga




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
0
0
0
11
1
1
1
1
10
0
0
0
0





Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz’ + wxyz + wxyz + wxyz

Hasil penyederhanaanf(w, x, y, z) = wx

1.     Kuad: empat buah 1 yang bertetangga



Contoh lain:




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
0
0
0
11
1
1
0
0
10
1
1
0
0





Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz’ + wxyz + wxyz’ + wxy’z

Hasil penyederhanaan:    f(w, x, y, z) = wy

3.  Oktet: delapan buah 1 yang bertetangga




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
0
0
0
11
1
1
1
1
10
1
1
1
1



           

Sebelum disederhanakan: f(a, b, c, d) = wxyz’ + wxyz + wxyz + wxyz’ +

             wxyz’ + wxyz + wxyz + wxyz



Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = w






yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
0
0
0
11
1
1
1
1
10
0
0
0
0





Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz’ + wxyz + wxyz + wxyz

Hasil penyederhanaanf(w, x, y, z) = wx

Contoh 5.12. Andaikan suatu tabel kebenaran telah diterjemahkan ke dalam Peta Karnaugh. Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian sesederhana mungkin.




yz
00

01

11

10
wx   00
0
1
1
1
01
0
0
0
1
11
1
1
0
1
10
1
1
0
1





Jawab: (lihat Peta Karnaugh)  f(w, x, y, z) = wy’ + yz’ + wxz

Jika penyelesaian Contoh 5.13 adalah seperti di bawah ini:




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
1
0
0
11
1
1
1
1
10
1
1
1
1





maka fungsi Boolean hasil penyederhanaan adalah



            f(w, x, y, z) = w + wxyz                                      (jumlah literal = 5)



yang ternyata masih belum sederhana dibandingkan f(w, x, y, z) = w + xyz   (jumlah literal = 4).            

Contoh 5.14. (Penggulungan/rolling) Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini.




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
1
0
0
1
11
1
0
0
1
10
0
0
0
0





Jawabf(w, x, y, z) = xyz’ + xyz’ ==> belum sederhana

Penyelesaian yang lebih minimal:




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
1
0
0
1
11
1
0
0
1
10
0
0
0
0





                f(w, x, y, z) = xz’     ===> lebih sederhana

Contoh 5.11. Sederhanakan fungsi Boolean f(x, y, z)  = xyz + xyz’ + xyz + xyz’.



Jawab:

            Peta Karnaugh untuk fungsi tersebut adalah:




yz
00

01

11

10
x     0


1

1
1

1
1



Hasil penyederhanaan:  f(x, y, z)  =  yz + xz

Contoh 5.15: (Kelompok berlebihan) Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini.




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
1
0
0
11
0
1
1
0
10
0
0
1
0



Jawab:           f(w, x, y, z) = xyz + wxz + wyz  ® masih belum sederhana.

Penyelesaian yang lebih minimal:




yz
00

01

11

10
wx   00
0
0
0
0
01
0
1
0
0
11
0
1
1
0
10
0
0
1
0





            f(w, x, y, z) = xyz + wyz    ===> lebih sederhana

Contoh 5.16.  Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini.




cd
00

01

11

10
ab   00
0
0
0
0
01
0
0
1
0
11
1
1
1
1
10
0
1
1
1



Jawab: (lihat Peta Karnaugh di atas)  f(a, b, c, d) = ab + ad + ac + bcd 

Contoh 5.17.  Minimisasi fungsi Boolean f(x, y, z)  =  xzxy + xyz + yz



Jawab:

x’z = xz(y + y’) = xyz + xyz

xy = xy(z + z’) = xyz + xyz

yz = yz(x + x’) = xyz + xyz



f(x, y, z) = xz + xy + xyz + yz

               = xyz + xyz + xyz + xyz’ + xyz + xyz + xyz

               = xyz + xyz + xyz’ + xyz + xyz



            Peta Karnaugh untuk fungsi tersebut adalah:




yz
00

01

11

10
x      0
0
1
1
1
1
0
1
1
0



Hasil penyederhanaan:  f(x, y, z) = z + xyz

Peta Karnaugh untuk lima peubah




 000      001    011    010     110     111    101     100

00
m0
m1
m3
m2
m6
m7
m5
m4
01
m8
m9
m11
m10
m14
m15
m13
m12
11
m24
m25
m27
m26
m30
m31
m29
m28
10
m16
m17
m19
m18
m22
m23
m21
m20











Contoh 5.21. (Contoh penggunaan Peta 5 peubah) Carilah fungsi sederhana dari  f(v, w, x, y, z) = S (0, 2, 4, 6, 9, 11, 13, 15, 17, 21, 25, 27, 29, 31)
Jawab:
            Peta Karnaugh dari fungsi tersebut adalah:
                                                                   



xyz
000

001

011

010

110

111

101

100




vw 00

1



1

1



1




01


1

1



1

1



    



11


1

1



1

1





10


1





1



            Jadi  f(v, w, x, y, z)  =  wz + vwz’ + vyz
Kondisi Don’t care
Tabel 5.16
w
x
y
z
desimal
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
don’t care
don’t care
don’t care
don’t care
don’t care
don’t care

Contoh 5.25. Diberikan Tabel 5.17. Minimisasi fungsi f sesederhana mungkin.

       Tabel 5.17
a
b
c
d
f(a, b, c, d)
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
X
X
X
X
X
X
X
X

Jawab: Peta Karnaugh dari fungsi tersebut adalah:



cd
00

01

11

10
ab  00
1
0
1
0
01
1
1
1
0
11
X
X
X
X
10

  X

0
X
X
 Hasil penyederhanaan:  f(a, b, c, d) = bd + cd’ + cd

Contoh 7.43
Minimisasi fungsi Boolean berikut (hasil penyederhanaan dalam bentuk baku SOP dan bentuk baku POS):

 f(w, x, y, z) = S (1, 3, 7, 11, 15)

dengan kondisi don’t care adalah d(w, x, y, z) = S (0, 2, 5)
Penyelesaian:
Peta Karnaugh dari fungsi tersebut adalah:


Hasil penyederhanaan dalam bentuk SOP

          f(w, x, y, z) = yz + wz        (SOP)         (garis penuh)

dan bentuk baku POS adalah         
         
          f(w, x, y, z) = z (w’ + y)      (POS)         (garis putus2)
Metode Quine-McCluskey
  Metode Peat Karnaugh tidak mangkus untuk jumlah peubah > 6 (ukuran peta semakin besar).
  Metode peta Karnaugh lebih sulit diprogram dengan komputer karena diperlukan pengamatan visual untuk mengidentifikasi minterm-minterm yang akan dikelompokkan.
  Metode alternatif adalah metode Quine-McCluskey . Metode ini mudah diprogram.
Contoh 7.46
Sederhanakan fungsi Boolean f(w, x, y, z) = S (0, 1, 2, 8, 10, 11, 14, 15).

Penyelesaian:
(i)      Langkah 1 sampai 5:
     
                        (a)                                      (b)                                      (c)
       
        term  w    x y z                 term      w    x  y  z              term                  w    x  y              z
       
        0          0  0  0  0  Ö             0,1          0  0 0  -              0,2,8,10                -  0  -  0
                                                    0,2          0  0  -  0  Ö         0,8,2,10                -  0  -  0
        1          0  0  0  1  Ö             0,8          -  0  0  0  Ö    
        2          0  0  1  0  Ö                                                         10,11,14,15     1  -  1  -
        8          1  0  0  0  Ö             2,10        -  0  1  0  Ö         10,14,11,15     1  -  1  -
                                                    8,10            1  0  -  0  Ö    
        10       1  0  1  0  Ö            
                                                    10,11     1  0  1  -  Ö
        11       1  0  1  1  Ö             10,14     1  -  1  0  Ö
        14       1  1  1  0  Ö            
                                                    11,15     1  -  1  1  Ö
        15       1  1  1  1  Ö             14,15     1  1  1  -  Ö


(ii)    Langkah 6 dan 7:                                                                      
     
                                                                        minterm


                Bentuk prima     0      1      2      8      10   11   14    15


        Ö     0,1                          ´     ´
        Ö     0,2,8,10                        ´             ´     ´             ´
        Ö     10,11,14,15                                         ´     ´     ´     ´
                                       
                                                        *     *     *             *     *     *                     
                                                Ö     Ö     Ö     Ö     Ö     Ö     Ö    Ö                                                                                      
       

Bentuk prima yang terpilih adalah:

                0,1                          yang bersesuaian dengan term   wxy
                0, 2, 8, 10             yang bersesuaian dengan term   xz
                10, 11, 14, 15      yang bersesuaian dengan term   wy

Semua bentuk prima di atas sudah mencakup semua minterm dari fungsi Boolean semula. Dengan demikian, fungsi Boolean hasil penyederhanaan  adalah  f(w, x, y, z) = wxy’ + xz’ + wy.
Contoh 7.47
Sederhanakan fungsi Boolean f(w, x, y, z) = S (1,4,6,7,8,9,10,11,15)

Penyelesaian:

(i)       Langkah 1 sampai 5:


                        (a)                                      (b)                                      (c)


        term  w    x y z                 term      w    x  y  z              term         w x  y  z
               
        1          0  0  0  1  Ö             1,9          -  0  0  1              8,9,10,11  1  0  -  -
        4          0  1  0  0  Ö             4,6          0  1  -  0              8,10,9,11  1  0  -  -
        8          1  0  0  0  Ö             8,9          1  0  0  -  Ö    
                                                    8,10            1  0  -  0  Ö
        6          0  1  1  0  Ö            
        9          1  0  0  1  Ö             6,7          0  1  1  -     
        10       1  0  1  0  Ö             9,11            1  0  -  1  Ö
                                                    10,1    1      1  0  1  -  Ö
        7          0  1  1  1  Ö        
        11       1  0  1  1  Ö             7,15            -  1  1  1   
                                                    11,15     1  -  1  1 
        15       1  1  1  1  Ö            


(ii)    Langkah 6 dan 7


                                                                        minterm


                Bentuk prima     1      4      6      7      8      9      10   11   15


        Ö     1,9                          ´                                   ´
        Ö     4,6                                  ´     ´
                6,7                                          ´     ´
                7,15                                                        ´                                             ´
                11,15                                                                             ´     ´
        Ö     8,9,10,11                                              ´     ´     ´     ´
                               
                                                *     *                     *             *
                                                Ö     Ö     Ö             Ö     Ö     Ö     Ö
       


Sampai tahap ini, masih ada dua minterm yang belum tercakup dalam bentuk prima terpilih, yaitu 7 dan 15. Bentuk prima yang tersisa (tidak terpilih) adalah (6,7), (7,15), dan (11, 15).  Dari ketiga kandidat ini, kita pilih bentuk prima (7,15) karena bentuk prima ini mencakup minterm 7 dan 15 sekaligus.




                                                                        minterm


                Bentuk prima     1      4      6      7      8      9      10   11   15


        Ö     1,9                          ´                                   ´
        Ö     4,6                                  ´     ´
                6,7                                          ´     ´
        Ö     7,15                                                        ´                                             ´
                11,15                                                                             ´     ´
        Ö     8,9,10,11                                              ´     ´     ´     ´
                               
                                                *     *                     *             *
                                                Ö     Ö     Ö     Ö     Ö     Ö     Ö     Ö     Ö


Sekarang, semua minterm sudah tercakup dalam bentuk prima terpilih. Bentuk prima yang terpilih adalah:
                1,9                          yang bersesuaian dengan term                  xyz
                4,6                          yang bersesuaian dengan term  wxz
                7,15                                yang bersesuaian dengan term          xyz
                8,9,10,11              yang bersesuaian dengan term wx
Dengan demikian, fungsi Boolean hasil penyederhanaan  adalah f(w, x, y, z) = xyz + wxz’ + xyz + wx’.

sekian dan terimakasih 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keamanan Sistem Komputer dengan Algoritma RSA

SIMULASI DAN PEMODELAN - FORECASTING

SIMULASI PEMODELAN - MODEL ANTRIAN