SIMULASI DAN PEMODELAN - FORECASTING
Forecasting
Peramalan
(forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi dengan menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan beberapa bentuk model matematis.
Untuk
melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang digunakan
tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang hendak
dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain :
A.
Peramalan
berdasarkan jangka waktu
:
1. Peramalan jangka pendek ( kurang satu
tahun, umumnya kurang tiga bulan : digunakan untuk rencana pembelian,
penjadwalan kerja, jumlah TK, tingkat produksi),
2. Peramalan jangka menengah ( tiga bulan
hingga tiga tahun : digunakan untuk perencanaan penjualan, perencanaan dan
penganggaran produksi dan menganalisis berbagai rencana operasi),
3. Peramalan jangka panjang ( tiga
tahun atau lebih, digunakan untuk merencanakan produk baru, penganggaran modal,
lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan).
B.
Peramalan
berdasarkan rencana operasi
1. Ramalan ekonomi : membahas siklus
bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi dan indikator perencanaan lainnya,
2. Ramalan teknologi : berkaitan dengan
tingkat kemajuan teknologi dan produk baru,
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan
proyeksi permintaan terhadap produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga
ramalan penjualan, yang mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem penjadualan
perusahaan.
C.
Peramalan
berdasarkan metode / pendekatan
:
1. Peramalan kuantitatif, menggunakan
berbagai model matematis atau metode statistik dan data historis dan atau
variabel-variabel kausal untuk meramalkan permintaan,
2. Peramalan kualitatif, menggunakan
intuisi, pengalaman pribadi dan berdasarkan pendapat (judment) dari yang
melakukan peramalan
Metode peramalan
Peramalan berdasarkan metode
terbagi menjadi 2 yaitu:
1.
Metode Kuantitatif
Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Model seri waktu / metode deret berkala (time
series) metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data
yang merupakan fungsi dari waktu,
2. Model / metode kausal
(causal/explanatory model), mengasumsikan variabel yang diramalkan
menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel
bebas (independent variable).
Model
Seri Waktu / Metode deret berkala, terbagi menjadi :
1. Rata-rata bergerak (moving averages),
2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing),
3. Proyeksi trend (trend projection)
Penjelasan:
1. Rata-rata bergerak (moving averages),
· Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving
averages) : bermanfaat jika diasumsikan bahwa permintaan pasar tetap
stabil :
· Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving
averages) : apabila ada pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa
digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru :
2. Penghalusan eksponensial (exponential
smoothing),
Penghalusan Eksponensial
: metode peramalan dengan menambahkan parameter alpha dalam modelnya untuk
mengurangi faktor kerandoman. Istilah eksponensial dalam metode ini berasal
dari pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode sebelumnya
yang berbentuk eksponensial.
3. Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend
untuk persamaan matematis.
Peramalan
menggunakan metode regresi:
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan
mempengaruhi hasil peramalan.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode
regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :
1.
Adanya
informasi masa lalu
2.
Informasi
yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
3.
Diasumsikan
bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang
akan datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
1.
Musiman
(Seasonal)
2.
Horizontal
(Stationary)
3.
Siklus
(Cylikal)
4.
Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat
digunakan yaitu :
1. Analisi
deret waktu(Time series), merupakan analisis antaravariabel yang dicari dengan
variabel waktu
2.Analisis
Cross Section atau sebab akibat (Causal method), merupakan analisis variabel
yang dicari dengan variabel bebas atau yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis
deret waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :
1.
Analisis
deret waktu untuk regresi sederhana linier
2.
Analisis
deret untuk regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita
gunakan notasi matematis seperti:
Y = F (x)
Dimana
:
Y
= Dependent variable (variabel yang dicari)
X
= Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi
regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat
digunakan sebagai berikut :
Y = a + b x
Dimana
a dan b adalah merupakan parameter yang harus dicari. Untuk mencari nilai a
dapat digunakan dengan menggunakan rumus :
kemudian
nilai b dapat dicari dengan rumus :
2.
Metode Kualitatif
Metode kualitatif
umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan
dari satu orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian,
peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode peramalan,
yaitu :
1.
Juri
dari Opini Eksekutif
: metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil manajer
puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang
seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
2.
Gabungan
Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual
meramalkan tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat
provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
3.
Metode
Delphi : dalam metode ini serangkaian
kuesioner disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan
diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan
melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner, mengirim,
merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan
metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan
diharapkan mendekati aktualnya.
4.
Survai
Pasar (market survey)
: Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial terhadap rencana
pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat dilakukan dengan kuesioner,
telepon, atau wawancara langsung.
Memantau Ramalan
· Bila peramalan sudah selesai, yang paling adalah
tidak melupakannya. Sangat jarang manajer yang ingin mengingat bila hasil
ramalan mereka sangat tidak akurat, tetapi perusahaan perlu menentukan mengapa
permintaan aktual (variabel yang diuji) secara signifikan berbeda dari yang
diproyeksikan.
· Salah satu cara untuk memantau peramalan
guna menjamin keefektifannya adalah menggunakan isyarat arah.
· Isyarat Arah (Tracking Signal) : adalah pengukuran tentang sejauh mana ramalan
memprediksi nilai aktual dengan baik
· Isyarat Arah, dihitung sebagai jumlah kesalahan
ramalan berjalan (running sum of the forecast error, RSFE) dibagi dengan
deviasi absolut mean (MAD)
Prosedur Peramalan
Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya jika
menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:
1.
Mendefinisikan
Tujuan Peramalan
Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa
pra-produksi untuk mengukur tingkat dari suatu permintaan.
2.
Membuat
diagram pencar (Plot Data)
Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand
sebagai ordinat (Y) dan waktu sebagai axis (X).
3. Memilih model peramalan
yang tepat
Melihat dari kecenderungan data pada diagram
pencar, maka dapat dipilih beberapa model peramalan yang diperkirakan dapat
mewakili pola tersebut.
4. Melakukan Peramalan
5.
Menghitung
kesalahan ramalan (forecast error)
Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat nilai hasil
peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. Perbedaan atau selisih antara
nilai aktual dan nilai ramalan disebut sebagai “kesalahan ramalan (forecast
error)” atau deviasi yang dinyatakan dalam:
et = Y(t) – Y’(t)
Dimana : Y(t) = Nilai data aktual pada periode t
Y’(t) = Nilai hasil peramalan pada periode t
t = Periode peramalan
Maka diperoleh Jumlah Kuadrat Kesalahan Peramalan yang disingkat SSE
(Sum of Squared Errors) dan Estimasi Standar Error (SEE – Standard
Error Estimated)
SSE = S e(t)2 = S[Y(t)-Y’(t)]2
6.
Memilih
Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil.
Apabila nilai kesalahan tersebut tidak berbeda secara signifikan pada
tingkat ketelitian tertentu (Uji statistik F), maka pilihlah secara sembarang
metode-metode tersebut.
Untuk mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan tersebut
sesuai dengan pola data sebenarnya.
nama : Maulida Nabila Akbar
NIM : 201731268
anggota kelompok
SHELLI MAILINA (201731202)
DESTRY (201731228)
MAULIDA NABILA AKBAR (201731268)
PUSPA RIRI A(201731302)
TEUKU RIFKI DHULU F (201731317)
SHELLI MAILINA (201731202)
DESTRY (201731228)
MAULIDA NABILA AKBAR (201731268)
PUSPA RIRI A(201731302)
TEUKU RIFKI DHULU F (201731317)
Komentar
Posting Komentar